A. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku (change in behavior),dari tidak tahu menjadi tahu,dari tidak terampil menjadi terampil,dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Perubahan tersebut merupakan perubahan yang timbul karenaadanya pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil,akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu. Proses belajar adalah mengalami,berbuat mereaksi dan melampaui (under going).
B. Prinsip Belajar
Landasan utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan mental. Tanpa pesiapan mental, maka tidak akan dapat bertahan terhadap berbagai kesukaran (kesulitan) yang dihadapi selama belajar.
Setiap siswa hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap semua mata diklat yang diterima di sekolah. Suka atau tidak suka semua mata diklat harus ditempuh. Sikap membenci mata diklat tidak ada manfaatnya,yang terbaik ialah mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua mata diklat yang diajarkan
Dalam kegiatan belajar tidaklah selalu lancar seperti yang kita harapkan. Kadang kita juga mengalami hambatan-hambatan,baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar diri kita. Hambatan-hambatan tersebut harus dapat kita hindari. Untuk itu kita perlu memahami hambatan-hambatan yang terjadi,antara lain:
Hambatan yang Berasal Dari Dalam Diri Kita
• Kesehatan yang kurang baik mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi.
• Fisik yang kurang sehat (penglihatan kabur,pendengaran yang kurang,gagap dll).
• Intelegensi yang kurang/rendah (kemampuan belajar yang rendah).
• Kebiasaan buruk,malas.
• Persepsi negatif (perasaan pesimis,rendah diri,tertekan, takut dan cemas).
• Sikap yang negatif terhadap diri,lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
• Kelelahan psikologis (kepenatan saraf) sebagai akibat ketegangan emosi (emosi yang tidak stabil)
Hambatan yang Berasal Dari Luar Diri Kita
• Keadaan lingkungan yang kurang tenang, gadu, kacau dan kurang tertib.
• Sarana dan prasarana yang kurang lengkap seperti, buku-buku, kertas, alat tulis dan alat-alat lainnya.
• Meja tulis yang kurang bersih dan penuh dengan barang-barang yang tidak diperlukan.
• Pengaruh teman yang kurang baik.
• Keluarga,guru atau orang lain yang kurang memberi dorongan.
Dari keseluruhan hambatan di atas,menurut Stine hambatan yang paling mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam belajar yaitu memprogram diri untuk mengalami stres dan kegagalan dengan berulang-ulang menyusun persepsi negatif yang salah dibenak kita, seperti:
A. ”Belajar itu Membosankan”
Pernyataan ini merupakan penghambat nomor satu yang diletakkan dalam perjalanan belajar manusia. Jika ini terus-menerus dilakukan maka akan membuat perasaan gelisah dan sulit untuk memfokuskan perhatian.
Untuk itu buatlah program ’kebalikan’ dengan sebuah keyakinan yang kuat dan positif,yaitu membalikkan dan mengubah kalimat diatas menjadi ”Belajar itu menyenangkan, melibatkan dan sangat menarik”
B. ”Saya Bukan Pelajar yang Baik”
Program ulang keraguan dan perasaan negatif,sambil memperkuat pikiran bawah sadar akan kemampuan untuk sukses. Apabila perasaan negatif ini berulang-ulang dilakukan maka akan menjadi kenyataan.
Oleh karena itu yakinlah kepada diri sendiri bahwa anda adalah pelajar yang baik,tentunya dengan mengubah kalimat yang ada di dalam pikiran menjadi ”Saya seorang pelajar yang hebat,selalu siap mempelajari banyak hal”
C. ”Saya tidak Dapat Belajar/tidak Dapat Memahami Subyek ini”
Sebenarnya kita dapat mempelajari semua hal, dengan memprogram saluran komunikasi mental yang dilibatkan dalam belajar untuk menerima informasi.
Hal ini dikarenakan,pikiran akan menerima apa yang berulang-ulang kita katakan sebagai fakta,dan apapun yang anda dengar atau baca tentang subyek itu akan diterima. Segera balikkan dan ubah kalimat diatas menjadi ”Saya mampu mempelajari/memahami semuanya,baik matematika,bahasa Inggris dan banyak lagi ilmu yang ada di dunia ini”
D. ”Saya tidak Akan Ingat Apa yang Saya Pelajari”
Ketika pernyataan diatas dikeluarkan terus menerus,maka akan terkirim perintah ”penghapusan” mental ke otak,yang menghapus bersih isi file-file mental secepat kita mengisinya.
Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat yang merusak diri, dan gantikan dengan percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar kita yang diwariskan sejak lahir. Dengan mengubah pernyataan diatas menjadi ”Saya sudah belajar mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan akan mengingat aspek penting ini”
Modalitas belajar merupakan hal yang paling utama dalam pelaksanaan belajar,antara lain:
A. Menggunakan Otak Dengan maksimal
Otak Kanan
Otak kanan berhubungan dengan hati (tersembunyi di bawah sadar),yang bertugas untuk memunculkan kreativitas (creativity),imajinasi (imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan dari otak kanan lebih dominan hingga mencapai 80%.
Otak Kiri
Untuk otak kiri berhubungan dengan pikiran (terlihat dipermukaan). Adapun tugasnya berkenaan dengan menganalisis (analysis), logika (logic),kalkulasi/berhitung (calculation) dan meneliti (detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai 20%
B. Menggunakan Gaya Belajar
Penggunaan gaya belajar ini harus dimulai dengan menentukan indera yang paling tepat untuk menjadi kekuatan diri dalam menunjang proses belajar. Adapun macam-macam gaya belajar,antara lain:
Gaya Belajar Visual
Gaya belajar dengan cara melihat,membayangkan dan memperhatikan (bersih,cantik,jelek,besar,jernih dll)
Gaya Belajar Audio
Gaya belajar dengan cara mendengar (nada,irama,suasana heboh,suasana gaduh dll)
Gaya Belajar Kinesthetic
Gaya belajar dengan cara bergerak, merasa,menyentuh, menggengam, menangkap,menekan (dingin,kasar,tebal,tipis dll)
Belajar efektif dan efisien dapat tercapai apabila menggunakan teknik belajar yang tepat. Banyak siswa yang mengalami kegagalan atau tidak mencapai hasil yang baik dalam pelajarannya karena tidak mengetahui teknik belajar yang efektif dan efisien.
Adapun teknik-teknik belajar efektif dan efisien, antara lain:
Dilakukan secara rutin (sesuai dengan jadwal yang telah dibuat) dan berkesinambungan.
Membaca secara keseluruhan,baru kemudian mempelajari bagian-bagiannya.
Membuat catatan penting (meringkas).
Menarik kesimpulan dan dilakukan (latihan) dengan penuh perhatian.
Pelaksanaan dengan waktu yang efektif, 4 X 2 lebih baik dari pada 2 X 4 (4 kali belajar a’ selama 2 jam,lebih baik hasilnya dari 2 kali belajar a’ selama 4 jam)
Mengulangi bahan pelajaran (sering diulang-ulang)
Konsentrasi dengan baik (konsentrasi dapat dilatih bukan bawaan/bakat)
Melatih kecepatan membaca sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Caranya dengan membaca lompatan mata tanpa mengucapkannya dengan menggerakkan bibir ataupun dalam hati,karena pengucapan itu memperlambat kecepatan.
SELAMAT MENCOBA TEKNIK INI YA...??
Ref: BK SMP N 2 Bantarbolang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !